Kamis, 10 Maret 2016

Kebudayaan dan Kekayaan Alam Indonesia di Mata Uang Rupiah

Sekitar Dunia Unik – Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan, keindahan alamnya, keragaman suku dan bahasa. Salah satu langkah pemerintah untuk mengenalkan ragam budaya dari seluruh tanah Nusantara kepada masyarakat adalah penerbitan mata uang rupiah dengan gambar latar kekayaan kebudayaan nusantara. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat mengenal keragaman budaya dan keindahan alam melalui uang rupiah yang tersebar.


Langkah ini dinilai sangat edukatif mengingat tidak semua orang dapat mengenal asal muasal kebudayaan tersebut. Mungkin muncul banyak pertanyaan, apakah gambar yang ada di dalam uang rupiah merupakan gambar asli yang diambil dari kebudayaan yang ada di nusantara? Atau hanyalah gambar belaka.

Mari kita simak artikel berikut, tentang beragam kebudayaan dan kekayaan alam yang tergambar di mata uang rupiah :


1. Gambar burung cendrawasih di pecahan uang logam Rp. 50 (tahun 1971) :




2. Gambar Kapal layar Pinisi imuat di pecahan uang kertas Rp. 100 :


Kapal Pinisi merupakan kapal layar khas Indonesia yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makasar di Sulawesi Selatan, tapatnya dari Desa Bira, Kec. Bonto Bahari, Kab. Bulukumba.


3. Gambar Bendungan Tangga Asahan di pecahan uang kertas Rp. 100 :


Bendungan Tangga Asahan terletak di Provinsi Sumatera Utara.


4. Gambar Burung Mambruk Victoria di pecahan uang kertas Rp. 100 :


Burung Mambruk Victoria termasuk dari tiga burung dara mahkota dan merupakan spesies terbesar di antara jenis-jenis burung merpati.


5. Gambar Wayang dan Rumah Gadang (rumah khas dari Sumatera Barat) di pecahan uang logam Rp. 100 :



6. Gambar Anak Gunung Krakatau di pecahan uang kertas Rp. 100 :


Anak Gunung Krakatau muncul setelah meletusnya Gunung Krakatau yang sangat dahsyat pada tahun 1883. Gunung Krakatau meledak dan hancur berkeping-keping yang menyebabkan gelombang tsunami dan melenyapkan pulau. Setelah peristiwa itu, lalu muncullah gunung api baru, yang disebut Anak Gunung Krakatau pada tahun 1927.


7. Gambar Orang utan di pecahan uang kertas Rp. 500 :


Orang utan merupakan hewan sejenis kera besar yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera.


8. Gambar Bunga bangkai (Amorphophallus) di pecahan uang kertas Rp 500 (tahun 1982) :


Amorphophallus merupakan tanaman yang bunganya mengeluarkan bau bangkai yang kuat, sehingga dinamakan juga bunga bangkai.


9. Istana Negara di pecahan uang kertas Rp. 500 (tahun 1982) :


Gambar dibalik uang pecahan Rp. 500 gambar bunga bangkai adalah gambar Istana Negara.


10. Gambar Rumah Adat Kalimantan Timur di pecahan uang kertas Rp. 500 :




11. Gambar Danau Toba, Sumatera Utara di pecahan uang kertas Rp. 1.000 (tahun 1992) :



12. Gambar Tradisi Lompat Batu di pecahan uang kertas Rp. 1000 (tahun 1992) :


Fahombo Batu atau dalam Bahasa Indonesia berarti Lompat Batu merupakan olah raga tradisional dari Suku Nias, Pulau Nias. Tradisi Lompat Batu ini telah mendunia. Si pelompat harus melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm.


13. Gambar Pulau Tidore di pecahan uang kertas Rp. 1.000 :


Pulau Tidore merupakan sebuah Pulau yang terletak di Maluku Utara.


14. Gambar Kelapa sawit di pecahan uang logam Rp. 1.000 :



15. Gambar Kesenian Angklung di pecahan uang logam Rp. 1.000 (tahun 2010) :



16. Gambar Tarian Suku Dayak di pecahan uang kertas Rp. 2.000 :



17. Gambar Danau Kelimutu di pecahan uang kertas Rp. 5.000 :


Danau Kelimutu berada di sebuah Gunung Kelimutu yang terletak di Desa Pemo, Kec. Kelimutu, Kab. Ende, Pulau Flores, NTT. Gunung ini memiliki tiga buah kawah di puncaknya. Danau ini dikenal juga dengan nama Danau Tiga Warna, yakni merah, biru dan putih. Kelimutu berasal dari kata “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang artinya mendidih.


18. Gambar Masjid Menara Kudus di pecahan uang kertas Rp. 5.000 :


Masjid Menara Kudus dibangun pada tahun 1549 Masehi atau 956 Hijriah oleh Sunan Kudus. Masjid yang terletak di Desa Kauman, Kec. Kota, Kab. Kudus ini dibangun menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama.


19. Gambar Pengrajin tenun di pecahan uang kertas Rp. 5.000 (tahun 1999) :


Pengrajin tenun ini berasal dari Pandai Sikek, Sumatera Barat.


20. Gambar Sasando Rote di pecahan uang kertas Rp. 5.000 (tahun 1992) :



Sasando merupakan alat musik dawai atau senar asal Rote, Nusa Tenggara Timur.


21. Gambar Rumah Adat Toraja di pecahan uang kertas Rp. 5.000 :



Rumah Adat Toraja bernama Tongkonan yang berasal dari kata “tongkon” artinya duduk bersama-sama.


22. Gambar Candi Borobudur di pecahan uang kertas Rp. 10.000 :



23. Gambar Candi Prambanan di pecahan uang kertas Rp. 10.000 :



24. Gambar Gunung Rinjani di pecahan uang kertas Rp. 10.000 : 



25. Gambar Rumah Adat Sumatera Selatan di pecahan uang kertas Rp. 10.000 :



Rumah Adat asal Provinsi Sumatera Selatan bernama Limas.


26. Gambar tanaman cengkeh di pecahan uang kertas Rp. 20.000 :



27. Gambar kebun teh Malino di pecahan uang kertas Rp. 20.000 :



Kebun teh Malino terletak di Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan.


28. Gambar burung Cendrawasih Endemik di pecahan uang kertas Rp. 20.000 :



29. Gambar Bandara Internasional Soekarno-Hatta di pecahan uang kertas Rp. 50.000 :


30. Gambar pasukan pengibar bendera di pecahan uang kertas Rp. 50.000 :



31. Gambar Danau Bratan di pecahan uang kertas Rp. 50.000 :


Danau Bratan terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan, Bali.


32. Gambar gedung MPR/DPR di pecahan uang kertas Rp. 100.000 :



33. Gambar Pulau Komodo di pecahan uang logam Rp. 100.000 (tahun 1974) :



Semoga saja kita sebagai rakyat Indonesia agar senantiasa bisa lebih menghargai mata uang rupiah, dengan tidak mencoret-coret uang kertas dengan tulisan. Seperti mata uang dollar yang memiliki nilai yang tinggi jika kondisi uang dalam keadaan baik, begitu juga sebaliknya.

Demikian artikel tentang mata uang rupiah dari masa ke masa.

Semoga bermanfaat.